Tuesday, May 25, 2004

SMS Tidak Selalu Lebih Murah



Handphone atau ponsel sekarang bukan barang elite lagi. Tetapi sudah merupakan barang primer untuk berkomunikasi. Saat ini di Indonesia, pemakai ponsel GSM mencapai 20 juta pemakai. Cukup besar bagi negara yang masih masuk katagori kelas menengah-bawah dari sisi pendapatan rata-rata penduduknya. Termasuk Anda sekalian. Bisa diduga, para pengguna internet hampir 100% juga pemakai handphone..ya nggak?



Layanan atau fasilitas ponsel yang banyak dimanfaatkan adalah Short Mesaaging Service (SMS) yang mulai meledak pada tahun 2001 saat ada layanan sms antar operator. Tahun 2003 ini statistik menunjukkan angka terjadi pengiriman 3 SMS per pelanggan per hari. Artinya terjadi pengiriman 60 juta SMS per hari di Indonesia!. Artinya lagi..hitung sendiri dana yang masuk ke operator!. Apalagi kalau televisi lebih sering mengadakan polling melalui SMS ya.



Fenomena SMS yang sangat fenomenal tersebut tidak lepas dari biaya yang dianggap murah bila berkomunikasi dengan SMS dibandingkan dengan bicara melalui ponsel. Namun sebenarnya tidak selalu benar. Perhatikan keterangan berikut:



1.Kemampuan bicara manusia rata-rata dalam satu menit, sekitar 1000 karakter. Biaya bicara dalam satu menit pemakai Mentari misalnya adalah Rp. 815,00 untuk tujuan PSTN jarak lokal atau Rp.1.713 ke selular lain dengan jarak lokal. Akan tetapi 1000 karakter tersebut bila kita kirim melalui SMS, maka akan membutuhkan 7 pulsa SMS. (7XRp.350 = Rp.2.450).

2.Apabila kita menggunakan SMS untuk mengirimkan pesan "oke bos", jelas lebih mahal dibandingkan biaya bicara yang hanya 5-9 detik untuk bilang "oke bos".

3.Contoh lain: pembicaraan 81 karakter seperti ini,"Hei Lis, mendingan kita ketemuan di sudut jalan ABC.Oke ya sampai jumpa disana" sebenarnya bisa kita sampaikan dalam 9 detik. Biaya pembicaraan tersebut Cuma Rp. 217 (sesam Telkomsel) atau Rp.250 bila ke operator lain. Tetapi 81 karakter dengan SMS tetap dihitung satu pengiriman, Rp. 350 (prabayar)



Jadi ...untuk lebih berhemat lagi, pandai-pandailah menghitung jumlah karakter pesan yang akan anda sampaikan. Semoga bermanfaat.



(sumber tulisan diolah kembali dari Harian Kompas, 16 Mei 2004)

No comments: