Sunday, March 02, 2008

MIRLC

siska: hihi
siska: kene kiw mang PLN gila
siska: edun!
siska: kentir
WieK: huss..tenang-tenang
WieK: hehe...
siska: set nesu : mode on
WieK: xixixixi
siska: hihihi
WieK: /me towel fantatz Ncis *tuink*
WieK: jangan gitu ah
siska: wakakkaka
WieK: :P
siska: kumad ikz
siska: heiheiheihei
WieK: lucuuh
siska: /me ngekek dw
siska: /me lari menghindar dan ngumpet di bawa meja
WieK: /me geleng² pala ndiri
WieK: kok malah ngumpet di bawah kibot
siska: /em tau klo it's_me gila
siska: wekekekke
WieK: duduls
siska: eh salah ketik
siska: /me dink
siska: wakkakakak
WieK: dasaaar
siska: hebat yakz mirc
siska: iso gawe imajinasine dewe dadi tersalurkan
siska: terus kadang kick2an karo ketik sg
siska: msg
siska: rasane empet ke nek dikick
siska: didilz
WieK: iyo
siska: hieheiheihe
WieK: jane sek membuat indah ki pas kita berimajinasi yak
siska: nek pas dadi ponder enak iso gawe # meh dibentuk opo
siska: meneh nek duwe bot
siska: iso ngerjain wong
WieK: serasa jadi penguasa
siska: haha

Cuplikan kecil hasil chat bersama teman lama yang dulu kukenal dengan nickname Kriuknyesss. Dan kala itu aku lebih suka memperkenalkan diri dengan nickname Its_Me.
Hum... sebuah dunia virtual yang pasti sangat dikenal oleh para chaters mania. Sebuah dunia dimana seseorang bisa muncul dengan menjadikan dirinya sebagai sosok yang terhebat, tersempurna, dan berbagai ter-, ter- yang lain.
Yah, tentu saja sangat memungkinkan dunia itu bisa muncul.
Ibarat kita membaca sebuah novel dimana pikiran kita bisa berimajinasi menciptakan sosok tokoh dalam cerita sesuai dengan imajinasi kita.
Dan tentu saja, hasilnya adalah sebuah rangkaian cerita yang indah.

Baru-baru ini di berbagai kota sedang booming film yagn diangkat dari novel Ayat-ayat Cinta. Termasuk di kota rantauku kin, Pekanbaru.
Sebuah studio 21 bisa menayangkan film tersebut di hampir semua theater-nya.
Berbagai media massa berlomba-lomba menuliskan seluk beluk film tersebut. Dari resensi buku, sinopsis film, hingga animo masyarakat. Benar-benar fenomenal.
Bahkan seorang temenku, ada loh yang udah download film di komputer. Tapi pas kami rame-rame berencana mo nonton film-nya, ternyata tetep aja dia antusias.
Woloh...woloh...
Tapi memang harus diakui sih, kisah yang diramu dalam novel Ayat-ayat Cinta ini lebih fenomenal dibanding karya sastra seniornya, dari penulis yang sama, Di Atas Sajadah Cinta. Seniornya melaju di layar kaca dalam format sinetron.

Selepas dari berbagai kesuksesan novel ini ternyata ada sebagian orang yang merasa kecewa dengan alur yang muncul di filmnya.
"Gak seru ah, beda banget sama novelnya!"
Bahkan ada yang lebih ekstrim lagi, bilang "Nonton yang bajakannya aja."
Sebuah bentu kekecewaan ketika sesuatu tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Dan kalau kita mau jujur, sulit mendapatkan apa yang kita inginkan melalui orang lain. Atau dengan kata lain tidak ada orang lain yang dapat mengerti sungguh-sungguh apa yang kita mau.
Hanya ada SATU yang mengerti kita. Namun kita pun sulit untuk menjelaskannya secara konkrit apakah itu?! Untuk bisa menggapainya, kita harus masuk ke relung ilahi. Dan untuk berhasil, cara terbaik adalah membuat diri sadar.
Menjadi orang yang SADAR yang sesungguhnya. Menemukan KESADARAN sempurna.
Dan menemuka KESADARAN akan membuat diri semakin tahan dengan kondisi atau apapun yang menimpa...tanpa rasa KECEWA