Wednesday, June 27, 2007

Insomnia Harus Dicari Penyebabnya

Pekanbaru, Tribun - Kebiasaan tidur malam bisa karena dua sebab. Dr Evelyn dari RS Awal Bros, Pekanbaru menjelaskan bahwa ada orang yang sulit tidur dan orang yang memang terbiasa tidur malam. Keduanya secara umum disebut dengan insomnia.

Seperti telah dikatakan sebelumnya, tidak ada aturan baku mengenai jam tidur seseorang. Namun yang pasti, tubuh dan pikiran tidak akan berfungsi dengan baik apabila kurang tidur. Apabila menjalani tidur yang berkualitas buruk maka lama-kelamaan kesehatan mental dan fisik kita akan terganggu. Kekurangan tidur akan dapat menurunkan prduktivitas kerja.

Kondisi kurang tidur atau insomnia ini bisa berbahaya, bisa juga tidak. "Tidak berbahaya jika orang tersebut sudah menjadikannya suatu kebiasaan," ujar dr Evelyn. Karena memang ada beberapa orang yang sejak lama sudah terbiasa tidur di atas pukul 24.00 WIB. Tidak ada efek pada kesehatannya karena tidur sampai larut.

Berbeda dengan orang yang mengalami kesulitan tidur. Mereka bukan hanya tidur sampai larut malam, namun kualitas tidurnya tidak bagus. Kondisi susah tidur ini biasanya disebebakn karena pikiran (psikis).

Perbedaan jelas dengan orang yang punya kebiasaan tidur adalah kualitas tidurnya. Orang yang sulit tidur, ketika tidur pun tidak akan pulas. Sesekali dia akan terhaga dari tidurnya. Untuk orang yang seperti ini, perlu dilakukan pemeriksaan.

Sebaiknya harus dicari tau penyebab sesungguhnya. Menurut Evelyn, orang mengalami sulit tidur karena beberapa alasan. Yang pertama adalah pikiran, ia terlalu banyak menyimpan pikiran. Satu lagi adalah karena penyakit. Beberapa penyakit memang menyebabkan orang menjadi sulit untuk tidur, misalnya penyakit TBC.

Supaya bisa tidur, terkadang orang akan menjadi cara instant. Salah satunya adalah mengkonsumsi obat tidur. Namun obat tidur ini hanya penyembuhan sesaat. Tetap yang lebih utama adalah mencari penyebab utama sulit sidut, baru kemudian dilanjutkan ke terapi untuk memudahkan seseorang untuk tidur.

Sementara itu, posisi tidur tidak ada aturan yang baku. Dr berambut sebahu ini menjelaskan bahwa semuanya tetap kembali ke orangnya masing-masing. Yang terpenting, aliran oksigen dan peredaran daran dapat berlangsung dengan lancar.


Pada umumnya orang tidur dengan berbaring. Posisi terlentang dengan menggunakan bantal di kepala adalah yang terbaik. karena dengan posisi tersebut, aliran di tubuh menjadi lancar. Posisi tulang leher pun dapat terjaga dengan baik karena disangga dengan bantal.
Pada saat tidur, orang sering kali berpindah-pindah posisi. Menurut dokter umum RS Awal Bros ini, ketika tidur memang orang spontan akan berpindha-pindah posisi. Hal tersebut wajar, dan bisa terjadi setiap dua jam sekali. (ans)