Tuesday, August 30, 2005

Adi'ku Sembuh

Ugh... selalu aja yang namanya menyesal itu belakangan. Kemarin aku sempat marah ke Adi karena dia cengeng banget. Dikit-dikit nangis dan ngambek. Tapi sore harinya aku jadi sedih, ternyata badannya demam tinggi Pantas aja jadi rewel gitu, ternyata emang lagi ndak enak badan. Adi tadinya mau naik dan kasih makan burung tapi pas mau turun, dia ndak kuat turun trus tidur aja di kamarku. Pas masuk kamar aku kaget lihat dia tidur di kasur. Setelah diperiksa ternyata demamnya tinggi.
Malam harinya dianter bapak ke dokter dan dikasih obat. Habis minum obat langsung dia bisa tidur nyenyak (ndak merintih lagi kayak sebelumnya). Thx God... akhirnya Adi sembuh juga. Pagi tadi sudah kembali lagi masuk sekolah.

Sunday, August 28, 2005

Gita Swarasisya Buwana

Apa yang dimaksud Gita Swarasisya Buwana?!
Itu adalah sebuah pementasan konser musik amal yang diselenggarakan pemerintah kota Yogyakarta bekerja sama dengan BlueScope Steel, Australia untuk mengumpulkan dana bagi korban bencana alam sekaligus Mangayubagyo Jumenengan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang ke-17. Konsernya diselenggarakan sabtu (semalam) di Pagelaran Kraton Kasultanan (Bangsal Srimanganti) dalam bentuk pentas orchestra

Lalu.. apa hubungannya denganku?! Hehehe..
Ndak ada hubungan khusus sih. Cuma kebetulan aja ada teman yang ngajakin untuk nonton konser itu... FREE alias GRATIS. Jelas mau kaan
Padahal tiket aslinya mahal, untuk umum 100rb dan yang VIP 150rb. Kalau duitku sendiri, mendingan duit segitu dipakai buat beli pulsa :P Lumayan kan dapat gratisan

Tapi berhubung gratisan, maka ada syaratnya. Syaratnya tuh aku mesti jadi bagian orang-orang di dalam arena Pagelaran bangsal Srimanganti itu... alias ikut jadi panitianya. Yah.. memang sedikit capek, tapi aku mau aja. Itung-itung bisa nonton gratisan, bebas berkeliling lokasi pertunjukan, dan dapat kaos lagi.

Oh iya, soal kaos nih. Aku baru dapat kaosnya hari sabtu pagi, padahal sorenya udah dipakai. Pas dapat kaos itu aku kaget juga. Ukurannya gede banget. Wah .. ndak bisa deh kupakai, aku tenggelam dalam kaos. Langsung aja kuajak Dewi ke Mirota buat vermak kaosnya. Huhuhu .. kilat, sore udah harus jadi. Dan akhirnya.. puji Tuhan.. jadi juga vermakannya, dan pas di badan. Uhux.. jadi lebih PD deh pakainya..
Makasih ya Pak Vermak’an. Untung Bapak bisa bikin dengan kilat dan tetep pakai harga biasa

Kembali lagi bicara tentang konser semalam.
Wow.. keren banget
Di bagian awal disajikan opera yang dimainkan The Australian Boys Choir, mereka anak-anak kecil tapi suaranya bagus banget Lalu ada juga The Vocal Consort yaitu paduan suara yang orang-orangnya lebih dewasa lagi. Untuk orchestra’nya ada The Bluescope Steel Youth Orchestra yang terdiri dari remaja berusia 10 – 19 tahun. Tapi biarpun masih muda-muda, penampilan mereka semalam luar biasa bagus. Apalagi pas kolaborasi dengan PSM UGM dan beberapa pemegang alat musik lainnya dari ISI Jogja.
Bintang tamunya adalah penyanyi cilik Ketzia dan Ahmad Dani serta beberapa musisi local.

Meskipun badan dan mata sudah terasa berat, tetapi waktu mendengarkan lantunan musik-musik semalam, rasanya menjadi segar dan sayang untuk meninggalkannya. Aku jadi terpesona melihat penampilan mereka semalam. Luar biasa, begitu banyak alat musik yang menjadi bagian dalam orchestra itu, begitu banyak pemain yang terlibat dalam lagu-lagu itu, dan begitu banyak sentuhan-sentuhan manusia dengan teknologinya yang berperan dalam pentas semalam.. ternyata bisa menghasilkan sebuah pagelaran musik yang bagus

Begitu hebatnya DIA menciptakan orang-orang dan semua yang terlibat disitu sampai bisa menghasilkan sebuah karya seni yang indah. Dan kusadari... kebersamaan dengan DIA pasti amat jauh lebih indah lagi dari segala ciptaanNya

Thursday, August 25, 2005

SemalaM

Seperti biasa, udara malam ini dingin menusuk sampai ke pori-pori kulitku. Padahal sudah kupakai Tshirt lengan panjang, celana panjang dan juga jaket. Dan meskipun badannya bisa dikatakan tinggi dan besar, tapi tetap saja tak mampu menghalangi dinginnya udara semalam. Sebenarnya suasananya membuatku malas untuk keluar malam-malam. Mendingan buat tiduran ato nonton tipi aja di rumah.
Tapi akhirnya semalam aku keluar juga dengannya.

Sejak mesin distarter dan keluar dari gang rumahku (ralat :rumah orang tuaku), sampai berputar-putar menyusuri jalan sering kali kudengar, "Mau kemana?"
Hmm... dulu sering juga pertanyaan itu ditujukan untukku, dan kini aku mendapat pertanyaan yang sama... tapi dari bibir yang berbeda. Dan bedanya lagi, kalau dulu aku ditanya karena dia belum hafal jalanan kota, tapi kali ini aku ditanya karena dia terlalu sering melalui jalanan kota... bingung mau kemana. Yang akhirnya karena tidak kuberi jawaban, kami hanya muter kota tanpa tujuan dan ngabisin bensin aja.

Setelah berputar-putar, kami pun berhenti di alun-alun selatan. Kami saling berpandangan dan akhirnya tertawa bersama GELI aja... beberapa kali tempat ini dilalui tapi tidak ada niat sama sekali untuk berhenti. Tapi akhirnya malah tempat ini yg jadi tujuan buat nge'tem.

Persis lurus di depan adalah gerbang MASANGIN. Gerbang berupa 2 pohon beringin besar yang jadi patokan orang-orang bermain masangin. Tapi kami ndak ikutan main masangin loh, cuma melihat orang-orang itu berjalan dengan mata ditutup menuju ke arah gerbang pohon beringin itu. Hehehe... kadang bikin senyum dan juga tertawa, ada yang nyasar jauh ke timur atau pun ke barat, dan ada juga yang hanya berputar-putar di situ Tapi ada juga beberapa yang berhasil sampai di gerbang dan sepertinya senang sekali sampai-sampai mau mengulanginya lagi.

Malam ini bukan malam minggu. Malahan malam jumat, dan kalau ndak salah sih malam Jumat Kliwon. Waktu yang oleh beberapa orang dikeramatkan dan dianggap pamali melakukan beberapa hal (mungkin termasuk pacaran). La emang iya kan, pasti aneh kan kalau kita dengar ada orang mau pacaran pas Malam Jumat Kliwon.
Tapi itulah yang kami lihat semalam di alun-alun selatan. Beberapa pasangan tampak menempati berbagai formasi kosong di lingkungan alun-alun. Dan MUNGKIN... orang yang melihat kami berdua juga berpikir bahwa kami adalah bagian dari suasana itu. Hehehe... whatever dengan pikiran orang

Di seberang agak jauhan ada sepasang muda-mudi sedang duduk berpelukan di atas sepeda motornya, mereka diam... entah apa yang terjadi di situ. Sekitar 5 meter dari lokasi mereka, ada lagi sepasang yang duduk di trotoar dengan si wanita menyandarkan kepala di bahu kanan si pria. Lalu di tengah rerumputan ada juga yang sedang duduk dan bercakap-cakap, kadang kala terlihat mereka saling pukul dan cubit lalu tertawa.
Nah... yang di sebelah kiri agak depan dari tempat kami berhenti ada juga sepasang yang tadinya duduk berdua di sepeda motornya lalu tiba-tiba si wanita turun dan berjalan menjauh. Si pria membetulkan letak sepeda motornya lalu berjalan mendekat di wanita. Dari tempatku kelihatannya mereka terlibat pembicaraan serius, tapi tak berapa lama kemudian si pria memeluk si wanita dan mereka berjalan kembali ke arah sepeda motornya. Lalu mereka berdua duduk kembali dan sudah kembali berpelukan.
Sesekali kami tertawa dan memberikan komentar-komentar lucu yang orang-orang itu lakukan. Posisi kami berhenti cukup strategis untuk melihat semua penjuru alun-alun dan juga remang-remang jadi tidak menjadi pusat perhatian pengendara yang lalu-lalang di depan kami.

Kupejamkan mataku...
Seperti menyaksikan kisahku sendiri di masa lalu. Semua itu... yang dilakukan orang-orang itu... pernah kualami, pernah kulalui, dan belum hilang dari ingatanku. Kenangan yang akan menjadi memori indah atau bisa juga tinggal cerita usang saja. Entahlah...>
Tiba-tiba ada yang memegang dan menggenggam tanganku dan berkata, "Tanganmu dingin banget."
Tersentak dan kubuka mataku. Kupandangi wajah itu... dan kusadari. Pria yang duduk di sebelahku saat ini bukan dia.
Ugghh... bisa-bisanya aku berhayal sedang bersamanya.
Entah dia tau atau tidak, tapi kucoba tersenyum dan kujawab saja, "Memang tanganku gampang dingin kok."

Semalam, dia sudah bisa membuatku tersenyum. Senyum yang akhir-akhir ini sulit kukeluarkan. Yaah... paling ndak aku bisa menyingkirkan kekecewaan beberapa waktu yang lalu.
Sudah ditolak... bukan hanya sekali, sudah berkali-kali ku ditolak meskipun hanya ingin sedikit saja waktu Memang benar banyak perasaan orang yang harus dijaga, tapi siapa yang menjaga perasaanku. Gur pasrah ro Gusti Allah Karena DIA yang memberiku hati dan perasaan ini dan hanya DIA juga yang berhak mengambilnya kembali

Wednesday, August 17, 2005

Independent Day



Aku ke t4mu hari sabtu aja yah! Sekalian mau nonton pawai di Malioboro. U mau ikutan nggak?

Hwiihh... anak satu ini ndak pernah berubah juga. Udah hampir 10 tahun kayaknya, tetep aja hobi nonton pawai itu. Kalau ndak salah ingat, terakhir aku ikutan dia nonton pawai tuh sekitar 4 tahun yang lalu. Pas itu rasanya udah ndak seru lagi, jadi abis nonton trus aku putusin malas buat nonton lagi. Hiehiehiehie... mungkin karna tidak menghasilkan sih, jadi ndak seru lagi. Tapi karena untuk waktu sekarang aku sedang butuh teman dan hiburan, yaaah... ikut lagi deh.

Ok deh... sampai ketemu sabtu besok
bib... bib... bib...


Hari ini seluruh bangsa Indonesia di seluruh penjuru dunia sedang merayakan hari kemerdekaan RI ke-60. Suatu hari yang menjadi tonggak sejarah yang menjadi lambang berdirinya negara besar ini.
Dan hari ini... aku juga merasakan kemerdekaan dari bebanku selama ini. Beban tugas dan kewajiban yang belum terselesaikan. Huuuaaaahemm... lega banget rasanya. Rasanya plong banget kemarin saat aku bicara dengan Bapak/Ibu Hasanudin. Mereka ternyata masih mau menerimaku dengan baik, bahkan minta aku sering2 main ke t4 mereka karena orang2 pusat jarang2 nengokin mereka. Ndak tau deh apakah aku masih diberi kesempatan kelak untuk bisa ke sana lagi. Tapi yang pasti mereka sudah menjadi bagian cerita hidupku. Mereka ikut mewarnai jalan hidupku.



Di perjalanku kembali ke Jogja, aku bertemu seorang gadis muda. Tak usah disebutkan nama dan asalnya karena dia hanyalah teman seperjalanku. Yah... teman seperjalanan, orang yang kita temui di perjalanan luar kota biasanya banyak tetapi mereka hanya berlalu begitu saja. Bahkan mungkin sekali seumur hidup kita bertemu dengannya. Tetapi meskipun mereka hanya sekali kita temui, mereka tetap menjadi bagian cerita hidup kita.


Gadis ini... Dia masih muda, umurnya kira2 20th. Memang lebih muda dari usiaku, tapi ternyata kami bisa share dan berbagi pengalaman dan nasehat. Terkadang dia terlihat begitu muda tetapi terkadang kedewasaan memancar darinya. Kami banyak bercakap-cakap. Aku yang selama ini merasa menjalani jalur hidup yang berat... ternyata belum sebanding dengan dia. Dalam range usianya yang notabene lebih kecil dari pada range usiaku, begitu banyak yang terjadi. Begitu banyak penderitaan, begitu banyak kebahagiaan, dan begitu banyak pelajaran yang diperoleh.


Aku banyak cerita tentang jalan hidupku dan lembaran-lembaran putih atau pun hitamku, dan dia pun juga bergantian cerita. Kisah indahnya maupun kisahnya yang gelap di masa lali. Kisah yang sulit kupercaya pernah dialami oleh gadis seceria dia. Ternyata keceriaannya menutup banyak kekelaman di masa lalu.. yang jelas masih tak sebanding dengan kisahku. Kadang kami bercanda tapi dalam waktu singkat kami bisa bicara dengan serius kembali. Suasana perjalanan yang menyenangkan, kami kadang tak peduli orang di sekitar akan mendengar dan mengetahui kisah kami atau tidak. Saat itu waktu adalah milik kami.
Ada kalimat-kalimatnya yang berhasil masuk....


Jangan karena kekhawatiran masa lalu, kamu kehilangan semua yang pantas kamu dapatkan dan
Hidup yang singkat ini terlalu sayang jika hanya dihabiskan untuk sesuatu yang Hopeless


Selamat merayakan hari kemerdekaan. This is time for us to change!! Merdeka!!!

Monday, August 15, 2005

^_^

Unbelievable...
Ternyata aku masih dikelilingin orang-orang yang menyayangi dan memperhatikanku. Tolol dan bodohnya aku selama ini. Kututup mata dan hatiku untuk mereka. Terlalu banyak kuperhatikan dan menghabiskan waktu & pikiranku untuk orang yang sebenarnya kutahu... tak pernah memperhatikanku sama sekali.
Huhuhuhu...
Emang bener kata Si Dia (masih eR Ha eS) Semut di seberang lautan bisa kelihatan tetapi gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.
Dan memang itulah yang sering dialami oleh manusia.

Thursday, August 11, 2005

Gie

Lebih Baik Diasingkan daripada Menyerah Pada Kemunafikan. Semboyan yang membuatku tertarik untuk menyaksikan film ini. Selain semboyannya itu, yang bikin tertarik adalah bintangnya. Nickolaus Saputra
Kemarin abis jaga, Dewi ngajakin nonton film. Meskipun sebenarnya kurang mood nonton film, tapi kok ya mau aja aku diajak hehehehe.... Dacaaall... emang geleman sih. Kami nonton rame-rame, gabungan temen-temen dari Terra dan Titan plus temennya Dewi dari Senandung Kasih. Kebetulan malamnya mereka mau ada latihan nyanyi di sayap utara Kobar, jadi sekalian aja capeknya. Abis pulang dari kerjaan... langsung nonton film.... trus latihan. Tapi aku ndak ikut latihannya... ra iso nyanyi sih. Cuma barengan aja sampai di sayap utara trus langsung pulang. Di rumah semalam juga ada acara arisan bapak-bapak lingkungan, jadi harus bantu-bantu dulu.

Nonton lagiii ... huhuhuhu.... meskipun film Indonesia, aku ndak nyesel tuh nonton di bioskop. Filmnya emang bagus dan bermutu.
Kisah pemuda keturunan Soe Hok Gie dalam berjuang di masanya. Perjuangan dari melawan guru yang tidak kuat kritik, perlawanan rezim Soekarno yang sangat erat dengan parpol besar masa itu (PKI) sampai perjuangannya melawan ketidakadilan di masa orde baru, saat militer kuat dalam pemerintahan. Yaahh... meskipun dia tidak gugur berjuang, tapi semangatnya sangat pantas untuk dipertimbangkan oleh generasi muda dalam menghadapi kehidupan ini.
Gie bukan hanya pemuda yang pintar, tapi juga cerdas. Dia tidak takut menentang bahaya meskipun membahayakan dirinya dan meskipun dia berasal dari kelompok minoritas. Dia juga tak mudah goyah dengan hasutan dan bujuk rayu.
Sebagai orang muda yang hidup pada masa yang jauh lebih baik dari masa Gie, aku sendiri merasa malu. Belum banyak yang bisa kulakukan dalam mewarnai dan memberi arti dalam hidup ini.

Mengutip kata Gie...
Yang paling menguntungkan adalah orang yang dilahirkan lalu kemudian mati. Yang kedua adalah orang yang dilahirkan dan mati pada usia muda. Yang terakhir dan yang paling tidak menguntungkan adalah dilahirkan dan mati di usia tua.
Uhux...
Mungkin memang ada benarnya ya, semakin cepat kita mati... berarti semakin cepat kita akan pulang kepangkuanNya. Pulang ke rumah Tuhan Allah kita dan menemukan kedamaian disisiNya. Kerinduan akan rumahNya membuat hidup di dunia terasa terlalu lama. Hieiheihiee... jika memang mati muda akan semakin membuatku cepat ke rumahNya, saat ini juga pun aku bersedia

Pokoknya film ini bener-bener layak ditonton oleh orang-orang muda. Meskipun berbau politik, tapi kemasannya sangat manis dan membuat kita melihat politik dari sisi yang lebih mudah dicerna.

Tuesday, August 09, 2005

ShoppinG

Uhux... shopping... shopping....
Tadi nganterin Moko shoping ke Mirota Kampus. Belanja selimut, handuk, pompa air, gayung, t4 sabun, serbet, dll. Yah.. beberapa keperluan anak kost lah. Uhux... ceritanya jadi kk yang baik, nemenin belanja buat keperluannya besok. Wah makin sepi aja nih di rumah, ilang satu deh orang yang kusayangi. Tapi ya gpp... itu kan demi masa depannya juga.

Critanya Moko mau kost di Solo, dia beneran diterima di Akademi Teknik Mesin Indonesia (Surakarta), dia jadi ambil jurusan Teknik Mesin Industri. Memang sudah sesuai dengan keinginan dan cita-citanya. Akhirnya ada juga yang tinggal di luar rumah. Mudah-mudahan berhasil bertahan di tahun pertama ini.
Kudengar di ATMI itu kuliahnya pakai sistem gugur. Ndak pakai acara ngulang mata kuliah. Begitu gagal... langsung tereliminasi deh. Hwiiih... serem juga kan, hiehiehieihe... inget diri sendiri yang bolak-balik ngulang mata kuliah. Tapi aku heran juga sama Moko, kok dia pengen banget kuliah di tempat seperti itu. Yaahh... mudah-mudahan saja dia berhasil melewati semuanya dan berhasil mencapai cita-citanya.
Dan mudah-mudahan semakin dewasa dan mandiri. Sekarang kan harus nyuci sendiri cari makan sendiri dan ngurus keperluan diri sendiri
Good luck my bro......

Monday, August 08, 2005

I Love Monday

Welcome my monday...

Minggu lalu telah banyak yang terjadi. Berbagai kejadian yang sempat membuatku terpukul dan jatuh sampai-sampai tidak bisa berpikir dengan akal sehat. Rasio tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya dan membuatku melakukan hal-hal yang tidak sewajarnya. Dan hal itu malah membuat seseorang menjadi semakin tidak menyukaiku. Semoga dia mau memaafkan segala kekonyolanku kemarin-kemarin.
Kini aku sedang mencoba untuk berdiri kembali.
Meskipun pegangan yang selama ini kugenggam... telah terlepas. Dan meskipun akan terasa lebih berat, tapi tetap harus kujalani. Dan semoga... cara ini adalah yang terbaik yang dapat mengantar kepada keputusan yang tepat.

Disaatku hanya bisa berteriak dalam hati dan tak ada yg bisa mendengar, Dia mendengar dan kurasakan pelukan kasihNya. Disaat tanganku meraba-raba dan mencari pegangan, Dia ulurkan tanganNya dan menggapai jemariku. Dan disaat semua terasa gelap dalam pandanganku, Dia nyalakan dian yang dapat menerangi jalanku. Terima kasih atas kelembutan, kesabaran dan kebesaran hatiMu yang selalu menerimaku kembali meskipun sering kali kuberjalan melawan jalanMu. Engkaulah sahabat sejati yang selalu hadir saat kubutuhkan.
Terima kasih atas hangatnya mentari yang menyentuh kulitku, terima kasih atas udara segar yang masih mengaliri tubuhku, terima kasih atas hari yang bisa kulalui
I love this monday.
Semoga hari ini akan menjadi awal yang baik

Hmm... sebenarnya dah beberapa waktu yang lalu Sihyanti minta dipesanin transkrip nilai, tapi baru hari ini aku pesanin. Hehehe... sori Yan, wingi-wingi sibuk jhe. Hmm... ndak sibuk-sibuk banget sih, cuma belum ada waktu aja buat ke TP lagi. Tapi tadi udah kusempatin ke TP buat pesen transkrip, sekalian aku juga pesan buat diriku sendiri. Preparing aja, sapa tau cadangan di rumah ndak cukup buat besok. Setelah itu sempatin juga ke dinas Tenaga Kerja buat bikin Kartu Kuning. Hieheihiehie... akhirnya kesampaian juga dapat kartu itu. Ternyata cepet banget, ndak sampai sejam langsung jadi. Padahal dulu kata teman-teman, bikinnya lama soalnya antriannya panjang. Tapi ternyata ndak tuh, tadi aku masuk... nyerahin persyaratan... ngisi blangko... dapat deh kartunya. Gratis lagi!!!

Tinggal satu surat lagi yang harus didapetin, habis itu baru deh bisa mikir kapan ke Kebumen. Planingnya sih minggu ini, semoga tidak mundur supaya semua bisa cepat selesai

Sunday, August 07, 2005

Selepas Kau Pergi

Selepas kau pergi tinggallah di sini kusendiri
Kumerasakan sesuatu yang tlah hilang didalam hidupku
Dalam lubuk hatimu ku yakin kau pun sebenarnya
Tak ingin lepas dariku tahukah kau kini ku terluka

Bantu aku membencimu
Ku terlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untuk ku
Kau telah mencinta dan dicinta ini
Tak adil bagiku hilangkah damba tinggalah hampa

Bantu aku membencimu
Ku terlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untuk ku
Lupakanku dalam tidurmu
Yang pernah mencitaimu
Kau memang tercipta bukan untukku

Selepas kau pergi tinggallah disini ku sendiri
Ku merasakan sesuatu yang hilang di dalam hidupku

Thursday, August 04, 2005

UhuX

Mbak jangan pulang ya.
Riska nggak pengen Mbak pulang


Uhux.... jadi terharu pas baca isi surat itu. Yaah... antara terharu dan geli. Abis suratnya ditulis sama anak kecil kelas 1 SD. Wah... ndak nyangka tenyata ada yang terkesan dengan kehadiranku meskipun dia cuma anak kecil. Tapi bukannya yang keluar dari anak kecil itu masih sesuatu yang murni dan tulus.
Huhuhuhu.... Sayang aku ndak bisa lebih lama lagi di sana.
Maaf ya Ris, Mbak harus segera pulang.

Semalam tadi Mbak Fatimah telpon kalau seharian Riska nangis terus. Dia minta ketemu aku makanya semalam nelpon. Di telpon cuma bilang, "Mbak sudah sampai ya? Kapan ke tempat Riska lagi?"

Duuh... entah kenapa kok anak kecil itu bisa bikin aku trenyuh. Mungkin karena kata-kata itu keluar dari seorang anak yang sama sekali ndak kusangka akan mengatakannya. Hehehehe... lucu juga ah...
Ntar lama-lama juga akan lupa... kan masih anak-anak.