Thursday, August 25, 2005

SemalaM

Seperti biasa, udara malam ini dingin menusuk sampai ke pori-pori kulitku. Padahal sudah kupakai Tshirt lengan panjang, celana panjang dan juga jaket. Dan meskipun badannya bisa dikatakan tinggi dan besar, tapi tetap saja tak mampu menghalangi dinginnya udara semalam. Sebenarnya suasananya membuatku malas untuk keluar malam-malam. Mendingan buat tiduran ato nonton tipi aja di rumah.
Tapi akhirnya semalam aku keluar juga dengannya.

Sejak mesin distarter dan keluar dari gang rumahku (ralat :rumah orang tuaku), sampai berputar-putar menyusuri jalan sering kali kudengar, "Mau kemana?"
Hmm... dulu sering juga pertanyaan itu ditujukan untukku, dan kini aku mendapat pertanyaan yang sama... tapi dari bibir yang berbeda. Dan bedanya lagi, kalau dulu aku ditanya karena dia belum hafal jalanan kota, tapi kali ini aku ditanya karena dia terlalu sering melalui jalanan kota... bingung mau kemana. Yang akhirnya karena tidak kuberi jawaban, kami hanya muter kota tanpa tujuan dan ngabisin bensin aja.

Setelah berputar-putar, kami pun berhenti di alun-alun selatan. Kami saling berpandangan dan akhirnya tertawa bersama GELI aja... beberapa kali tempat ini dilalui tapi tidak ada niat sama sekali untuk berhenti. Tapi akhirnya malah tempat ini yg jadi tujuan buat nge'tem.

Persis lurus di depan adalah gerbang MASANGIN. Gerbang berupa 2 pohon beringin besar yang jadi patokan orang-orang bermain masangin. Tapi kami ndak ikutan main masangin loh, cuma melihat orang-orang itu berjalan dengan mata ditutup menuju ke arah gerbang pohon beringin itu. Hehehe... kadang bikin senyum dan juga tertawa, ada yang nyasar jauh ke timur atau pun ke barat, dan ada juga yang hanya berputar-putar di situ Tapi ada juga beberapa yang berhasil sampai di gerbang dan sepertinya senang sekali sampai-sampai mau mengulanginya lagi.

Malam ini bukan malam minggu. Malahan malam jumat, dan kalau ndak salah sih malam Jumat Kliwon. Waktu yang oleh beberapa orang dikeramatkan dan dianggap pamali melakukan beberapa hal (mungkin termasuk pacaran). La emang iya kan, pasti aneh kan kalau kita dengar ada orang mau pacaran pas Malam Jumat Kliwon.
Tapi itulah yang kami lihat semalam di alun-alun selatan. Beberapa pasangan tampak menempati berbagai formasi kosong di lingkungan alun-alun. Dan MUNGKIN... orang yang melihat kami berdua juga berpikir bahwa kami adalah bagian dari suasana itu. Hehehe... whatever dengan pikiran orang

Di seberang agak jauhan ada sepasang muda-mudi sedang duduk berpelukan di atas sepeda motornya, mereka diam... entah apa yang terjadi di situ. Sekitar 5 meter dari lokasi mereka, ada lagi sepasang yang duduk di trotoar dengan si wanita menyandarkan kepala di bahu kanan si pria. Lalu di tengah rerumputan ada juga yang sedang duduk dan bercakap-cakap, kadang kala terlihat mereka saling pukul dan cubit lalu tertawa.
Nah... yang di sebelah kiri agak depan dari tempat kami berhenti ada juga sepasang yang tadinya duduk berdua di sepeda motornya lalu tiba-tiba si wanita turun dan berjalan menjauh. Si pria membetulkan letak sepeda motornya lalu berjalan mendekat di wanita. Dari tempatku kelihatannya mereka terlibat pembicaraan serius, tapi tak berapa lama kemudian si pria memeluk si wanita dan mereka berjalan kembali ke arah sepeda motornya. Lalu mereka berdua duduk kembali dan sudah kembali berpelukan.
Sesekali kami tertawa dan memberikan komentar-komentar lucu yang orang-orang itu lakukan. Posisi kami berhenti cukup strategis untuk melihat semua penjuru alun-alun dan juga remang-remang jadi tidak menjadi pusat perhatian pengendara yang lalu-lalang di depan kami.

Kupejamkan mataku...
Seperti menyaksikan kisahku sendiri di masa lalu. Semua itu... yang dilakukan orang-orang itu... pernah kualami, pernah kulalui, dan belum hilang dari ingatanku. Kenangan yang akan menjadi memori indah atau bisa juga tinggal cerita usang saja. Entahlah...>
Tiba-tiba ada yang memegang dan menggenggam tanganku dan berkata, "Tanganmu dingin banget."
Tersentak dan kubuka mataku. Kupandangi wajah itu... dan kusadari. Pria yang duduk di sebelahku saat ini bukan dia.
Ugghh... bisa-bisanya aku berhayal sedang bersamanya.
Entah dia tau atau tidak, tapi kucoba tersenyum dan kujawab saja, "Memang tanganku gampang dingin kok."

Semalam, dia sudah bisa membuatku tersenyum. Senyum yang akhir-akhir ini sulit kukeluarkan. Yaah... paling ndak aku bisa menyingkirkan kekecewaan beberapa waktu yang lalu.
Sudah ditolak... bukan hanya sekali, sudah berkali-kali ku ditolak meskipun hanya ingin sedikit saja waktu Memang benar banyak perasaan orang yang harus dijaga, tapi siapa yang menjaga perasaanku. Gur pasrah ro Gusti Allah Karena DIA yang memberiku hati dan perasaan ini dan hanya DIA juga yang berhak mengambilnya kembali