Thursday, August 11, 2005

Gie

Lebih Baik Diasingkan daripada Menyerah Pada Kemunafikan. Semboyan yang membuatku tertarik untuk menyaksikan film ini. Selain semboyannya itu, yang bikin tertarik adalah bintangnya. Nickolaus Saputra
Kemarin abis jaga, Dewi ngajakin nonton film. Meskipun sebenarnya kurang mood nonton film, tapi kok ya mau aja aku diajak hehehehe.... Dacaaall... emang geleman sih. Kami nonton rame-rame, gabungan temen-temen dari Terra dan Titan plus temennya Dewi dari Senandung Kasih. Kebetulan malamnya mereka mau ada latihan nyanyi di sayap utara Kobar, jadi sekalian aja capeknya. Abis pulang dari kerjaan... langsung nonton film.... trus latihan. Tapi aku ndak ikut latihannya... ra iso nyanyi sih. Cuma barengan aja sampai di sayap utara trus langsung pulang. Di rumah semalam juga ada acara arisan bapak-bapak lingkungan, jadi harus bantu-bantu dulu.

Nonton lagiii ... huhuhuhu.... meskipun film Indonesia, aku ndak nyesel tuh nonton di bioskop. Filmnya emang bagus dan bermutu.
Kisah pemuda keturunan Soe Hok Gie dalam berjuang di masanya. Perjuangan dari melawan guru yang tidak kuat kritik, perlawanan rezim Soekarno yang sangat erat dengan parpol besar masa itu (PKI) sampai perjuangannya melawan ketidakadilan di masa orde baru, saat militer kuat dalam pemerintahan. Yaahh... meskipun dia tidak gugur berjuang, tapi semangatnya sangat pantas untuk dipertimbangkan oleh generasi muda dalam menghadapi kehidupan ini.
Gie bukan hanya pemuda yang pintar, tapi juga cerdas. Dia tidak takut menentang bahaya meskipun membahayakan dirinya dan meskipun dia berasal dari kelompok minoritas. Dia juga tak mudah goyah dengan hasutan dan bujuk rayu.
Sebagai orang muda yang hidup pada masa yang jauh lebih baik dari masa Gie, aku sendiri merasa malu. Belum banyak yang bisa kulakukan dalam mewarnai dan memberi arti dalam hidup ini.

Mengutip kata Gie...
Yang paling menguntungkan adalah orang yang dilahirkan lalu kemudian mati. Yang kedua adalah orang yang dilahirkan dan mati pada usia muda. Yang terakhir dan yang paling tidak menguntungkan adalah dilahirkan dan mati di usia tua.
Uhux...
Mungkin memang ada benarnya ya, semakin cepat kita mati... berarti semakin cepat kita akan pulang kepangkuanNya. Pulang ke rumah Tuhan Allah kita dan menemukan kedamaian disisiNya. Kerinduan akan rumahNya membuat hidup di dunia terasa terlalu lama. Hieiheihiee... jika memang mati muda akan semakin membuatku cepat ke rumahNya, saat ini juga pun aku bersedia

Pokoknya film ini bener-bener layak ditonton oleh orang-orang muda. Meskipun berbau politik, tapi kemasannya sangat manis dan membuat kita melihat politik dari sisi yang lebih mudah dicerna.