Wednesday, August 17, 2005

Independent Day



Aku ke t4mu hari sabtu aja yah! Sekalian mau nonton pawai di Malioboro. U mau ikutan nggak?

Hwiihh... anak satu ini ndak pernah berubah juga. Udah hampir 10 tahun kayaknya, tetep aja hobi nonton pawai itu. Kalau ndak salah ingat, terakhir aku ikutan dia nonton pawai tuh sekitar 4 tahun yang lalu. Pas itu rasanya udah ndak seru lagi, jadi abis nonton trus aku putusin malas buat nonton lagi. Hiehiehiehie... mungkin karna tidak menghasilkan sih, jadi ndak seru lagi. Tapi karena untuk waktu sekarang aku sedang butuh teman dan hiburan, yaaah... ikut lagi deh.

Ok deh... sampai ketemu sabtu besok
bib... bib... bib...


Hari ini seluruh bangsa Indonesia di seluruh penjuru dunia sedang merayakan hari kemerdekaan RI ke-60. Suatu hari yang menjadi tonggak sejarah yang menjadi lambang berdirinya negara besar ini.
Dan hari ini... aku juga merasakan kemerdekaan dari bebanku selama ini. Beban tugas dan kewajiban yang belum terselesaikan. Huuuaaaahemm... lega banget rasanya. Rasanya plong banget kemarin saat aku bicara dengan Bapak/Ibu Hasanudin. Mereka ternyata masih mau menerimaku dengan baik, bahkan minta aku sering2 main ke t4 mereka karena orang2 pusat jarang2 nengokin mereka. Ndak tau deh apakah aku masih diberi kesempatan kelak untuk bisa ke sana lagi. Tapi yang pasti mereka sudah menjadi bagian cerita hidupku. Mereka ikut mewarnai jalan hidupku.



Di perjalanku kembali ke Jogja, aku bertemu seorang gadis muda. Tak usah disebutkan nama dan asalnya karena dia hanyalah teman seperjalanku. Yah... teman seperjalanan, orang yang kita temui di perjalanan luar kota biasanya banyak tetapi mereka hanya berlalu begitu saja. Bahkan mungkin sekali seumur hidup kita bertemu dengannya. Tetapi meskipun mereka hanya sekali kita temui, mereka tetap menjadi bagian cerita hidup kita.


Gadis ini... Dia masih muda, umurnya kira2 20th. Memang lebih muda dari usiaku, tapi ternyata kami bisa share dan berbagi pengalaman dan nasehat. Terkadang dia terlihat begitu muda tetapi terkadang kedewasaan memancar darinya. Kami banyak bercakap-cakap. Aku yang selama ini merasa menjalani jalur hidup yang berat... ternyata belum sebanding dengan dia. Dalam range usianya yang notabene lebih kecil dari pada range usiaku, begitu banyak yang terjadi. Begitu banyak penderitaan, begitu banyak kebahagiaan, dan begitu banyak pelajaran yang diperoleh.


Aku banyak cerita tentang jalan hidupku dan lembaran-lembaran putih atau pun hitamku, dan dia pun juga bergantian cerita. Kisah indahnya maupun kisahnya yang gelap di masa lali. Kisah yang sulit kupercaya pernah dialami oleh gadis seceria dia. Ternyata keceriaannya menutup banyak kekelaman di masa lalu.. yang jelas masih tak sebanding dengan kisahku. Kadang kami bercanda tapi dalam waktu singkat kami bisa bicara dengan serius kembali. Suasana perjalanan yang menyenangkan, kami kadang tak peduli orang di sekitar akan mendengar dan mengetahui kisah kami atau tidak. Saat itu waktu adalah milik kami.
Ada kalimat-kalimatnya yang berhasil masuk....


Jangan karena kekhawatiran masa lalu, kamu kehilangan semua yang pantas kamu dapatkan dan
Hidup yang singkat ini terlalu sayang jika hanya dihabiskan untuk sesuatu yang Hopeless


Selamat merayakan hari kemerdekaan. This is time for us to change!! Merdeka!!!