Sunday, December 19, 2004

Si Bapak Tunanetra

Malam minggu kelabu .. hiks... :�
Hehehe.. gimana gak kelabu, sejak sore turun hujan. Semua rencana yang disusun jadi batal semua. Gak jadi ke t4 Mas Wata, gak jadi ketemuan, gak jadi... Ugghh... semua acara jadi berantakan. Yang paling bikin kecewa itu gak jadi ke t4 Mas Wata. Kapan bisa ketemu, pagi datang gak ketemu, siang datang gak ketemu, sore juga gak ketemu� kesempatannya tinggal malam itu. Hari minggunya gak bisa keluar rumah karena harus jaga rumah dulu, pagi ibu, Hadrii & Adi ikut sepeda gembira di Gembiraloka (dan seperti biasa, bapak pasti ikutan nemenin). Moko sejak pagi gak tau pergi kemana.. jadi aku jaga rumah sendiri. Besok sudah tanggal 20 padahal sudah diwanti-wanti laporan harus dikumpul sebelum tanggal 20.

O iya� tadi pas sendirian di rumah, ada tamu nyariin bapak. Katanya sih temen belajar dulu sewaktu masih di KPA. Temennya bapak ini seorang bapak Tunanetra. Kaget juga aku melihat orangnya tadi, kupikir normal. Tapi saat dia digandeng sama anak gadisnya dan dituntun turun/jalan ke arahku, aku baru memperhatikan kedua matanya. Dan ya Tuhan, beneran deh kalau bapak itu tunanetra. Tapi aku berusaha gak nunjukin rasa kagetku, Aku tanya keperluannya. Katanya selain utk silaturahmi ke temen, bapak itu mau nanyain soal rumah yang bisa dikontrak deket-deket tempatku. Sempat bapak itu sedikit cerita kalau dulunya dia normal tapi karena mengalami kecelakaan akhirnya kedua matanya menjadi buta. Sejak buta, dia belajar memijat dan sekarang ingin membuka usaha tempat pijat.
Karena bapakku gak ada dan putrinya harus segera masuk kerja, mereka akhirnya pamit dan akan datang lain waktu.

Wah aku jadi terharu, bapak itu yang sudah berumur dan mendapat cobaan berat dengan kondisi seperti itu, masih tetap ingin berusaha untuk tidak merepotkan keluarganya. Dia masih ingin tetap berguna untuk orang lain. Sejenak aku menjadi malu berhadapat dengan bapak tunanetra itu tadi. Malu karena dengan anugerah yang telah Dia berikan untukku hingga saat ini, aku belum bisa banyak berguna bagi orang lain.

Waktu bapakku pulang, langsung aku sampaikan ttg kedatangan bapak dan putrinya tadi. Bapakku sempat kaget dan mengingat-ingat siapa temennya yg mendapat kecelakaan hingga mengalami kebutaan, tapi tidak ingat juga. Yah.. mungkin kejadiaannya belum begitu lama sampai bapak tidak tau. Setauku rumah yang ingin dikontrak bapak itu sudah ditempati oleh orang lain. Semoga bapak bisa memperoleh tempat lain dan tercapai apa yang bapak inginkan. Amin.