Wednesday, December 08, 2004

Gak tau kenapa kok tiba� jadi gampang tersinggung, uring�an sendiri yah. Ngopo kih yo.... Bawaannya selalu sebel aja padahal gak ada sebab yang jelas. Ugh... kadang aku benci dengan diriku sendiri kalau lagi gini.
Aku coba untuk berpikir dan kembali lagi berpikir, kemana semua ini akan berlabuh. Salahkah jika kuingin sejenak bermimpi, memimpikan impian yang bagiku tinggi setinggi bintang di cakrawala. Impian yang sejak kecil sering kulihat telah dicapai oleh orang� dihadapanku. Yang sejak kecil sering kutanyakan kepada kedua orang tuaku "kenapa aku tidak bisa seperti mereka??"Disaat aku belum sadar, bahwa pertanyaanku adalah sayatan pedih untuk orang tuaku. Dan kini saat hatiku mulai bisa merasakan kembali yang dirasakan orang tuaku puluhan tahun yang lalu... aku hanya ingin menyembuhkan luka yang pernah kutimbulkan itu, meskipun kutahu mereka tak pernah mengharapkannya...

Lagi baca�, aku nemuin tulisan ini.....

DOA

Doa akan membuat orang berhenti berbuat dosa
atau dosa akan membuat orang berhenti berdoa.
Apabila engkau berdoa adalah lebih baik hati penuh kesungguhan tanpa kata-kata
dari pada dengan kata-kata melimpah tetapi tanpa henti yang sungguh-sungguh.
Sehari yang dilewatkan tanpa doa adalah hari yang lewat begitu saja dengan sia-sia.
Doa yang berkenan di hadapanNya adalah doa yang sudah menjadi gaya hidup kita,
bukan berdoa kalau kita sudah menghadapi keadaan darurat.
Berdoa tanpa bekerja itu sama saja dengan mengemis tetapi bekerja
tanpa berdoa itu sama saja dengan perbudakan.
Jangan berdoa...
jika engkau tidak percaya bahwa Allah sanggup menjawab permohonan doamu.
Perdebatan tidak akan pernah menyelesaikan masalah
tetapi doa dapat mengubah segala sesuatu.
Apabila engkau merasa asing untuk berdoa maka engkau juga akan menjadi asing terhadap kuasa Allah.

(Toserba Surgawi oleh Sumantri Hp, SJ)