Friday, April 23, 2004

Catatan harianku semalam.

Kini kusadar.. DIA cinta padaku



Seperti habis melakukan kerja yang berat, semalam aku merasa tubuhku sangat letih dan berat. Meskipun sudah kurebahkan tubuh di pembaringan dan kupejamkan mataku, tak jua lelap menjemput. Badanku sudah berkali� miring ke kiri � kanan � kiri lagi � kanan lagi. Sia� saja, aku belum juga bisa tidur terlelap.


Lalu kupandangi langit� kamarku dan pikiranku melayang, kuteringat DIA.

DIA.. yang selama ini selalu mencintaiku, mengasihiku, memperhatikanku, setia menemani dan menjagaku. DIA yang selalu ada saat kubutuhkan, selalu sabar mendengarkan keluh-kesahku, meredakan kepanikanku, dan DIA yang selalu memberi senyum yang begitu indah & damai, bahkan di saat kutimpakan kekesalan�ku padaNya. DIA tak pernah marah padaku, bahkan justru semakin memberikan perhatian di saat aku mencoba menjauhiNya.


Hmm.. benar� aku ini tidak tau diri. Jarang kuucapkan terima kasih. Jangankan berterimakasih, mengunjungi dan ngobrol lagi denganNya pun sudah jarang kulakukan.

Tapi malam itu.. aku ingat DIA. Aku rindu dan ingin bertemu DIA. Ingin ngobrol lagi dengan DIA seperti waktu dulu� lagi. Dan malam itu... seperti orang yang tak tau malu, kuberanikan diri untuk mengetuk pintuNya. Aku deg�an.. takut membayangkan wajahNya akan kaget dan DIA akan tersenyum sinis begitu melihatku.

Tapi aku salah.. ternyata DIA membuka pintu sambil tersenyum manis, sepertinya DIA sudah tau aku akan akan datang menemuiNya malam itu. DIA menggandeng tanganku lalu mengajakku duduk dan ngobrol berdua.


�Aku rindu padaMu,� langsung saja kuberterus terang padaNya.

Maaf karena belakangan ini aku sudah jarang mampir dan mengunjungiMu. Aku terlalu sibuk dengan hal� kecil yang kubesar�kan sendiri�

DIA tersenyum dan berkata, �Aku tau.�

�Hmmm.. aku ingin bercerita padaMu, tapi apa Kau masih mau mendengarkanku?�

Kembali DIA tersenyum dan mengangguk padaku.

�Aku ingin menceritakan sesuatu, tapi apa Kau mau berjanji untuk tidak marah dan meninggalkanku?�

�Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Pernahkah itu kulakukan?� jawabNya

�Yah.. aku tau (aku tersenyum malu akan pertanyaanku sendiri). Justru aku yang selama ini sering meninggalkanMu.�

�Begini.. beberapa waktu yang lalu aku berkenalan dengan seseorang. Dia baik padaku, banyak membantuku dan kami telah banyak menghabiskan waktu bersama. Hmm.. mungkin karena itu juga aku jadi jarang berkunjung lagi. Tapi aku juga berpikir.. Kau tau banyak tentang aku, dan Kau pasti juga tau banyak tentang dia. Kau tidak pernah marah padaku. Hmm.. apakah Kau yang telah mengirimkannya untukku?�

Lalu DIA menjawab,�Yah.. itu memang benar. Aku memang mengirimkannya untuk menemanimu, tapi sebenarnya bukan untuk menghabiskan waktu hanya untuk berdua. Aku ingin kalian berjalan bersama dan saling mengisi satu sama lain.�



Aku tersentak kaget mendengar DIA mengatakan itu semua.

�Jadi Kau tidak marah jika aku jalan berdua dengannya?? Sungguh Kau tidak merasa cemburu?? Taukah Kamu, aku sering kali merasa cemburu jika Kau lebih memperhatikan orang lain, memberikan kasih sayang dan perhatian yang lebih besar dari yang Kau berikan padaku.�

�Benarkah kau merasa perhatianku padamu kurang besar? Bagaimana dengan kasih sayangku yang kutitipkan melalui orang tuamu, saudara�mu, sahabat�mu, bahkan melalui seseorang yang kukirimkan padamu? Bukankah setiap kau panggil, aku selalu datang. Pernahkah aku mengabaikanMu?�

Aku pun tertunduk kembali menahan malu. Setetes air mataku jatuh..

�Yah.. sungguh aku tak tau diri. Maafkan aku,� ucapku lirih.

Lalu sesaat kemudian kurasakan DIA merengkuh tubuhku.. dan memelukku. Hangat terasa menjalar ke suluruh tubuhku. Diusapkan tanganNya di wajahku dan menyeka genangan air mataku. Lalu kataNya..

�Kau tau.. setiap hari aku selalu menunggu saat� seperti ini. Kita duduk dan berbincang� lagi. Setiap pagi aku menunggu kamu bangun dan mengucapkan selamat pagi. Tapi aku tau, kau terlalu tergesa� bangun dan ingin cepat� melakukan aktifitasmu.
Di siang hari pun aku menunggumu untuk datang dan bercerita tentang apa saja yang telah kaualami seharian, tapi aku tau kau sudah sibuk dengan berbagai kegiatanmu.
Dan di malam hari, aku juga menunggumu untuk menyapa dan mengucapkan selamat malam, tapi aku tau kau sudah terlalu letih dan ingin cepat� tidur.�

�Aku tau itu semua.. tapi aku akan tetap selalu menunggumu untuk semua itu.�



Seperti tanah kering disiram air yang segar, jiwaku pun juga merasa segar kembali mendengar kata�Nya. Kuberanikan diri untuk mengangkat wajahku, dan kulihat senyum itu. Senyum yang begitu tenang dan menyejukkan, senyum yang memberi kedamaian. Jadi selama ini DIA masih disisiku. Kini kusadar� DIA cinta padaku.



(Kutuliskan cerita ini, terinspirasi dari sebuah e-mail kiriman seorang teman dari Medan dan karena semalam aku melihat film The Passion of Christ�nya Mel Gibson�s film.)

No comments: