Thursday, October 04, 2007

Lino Puasa


Lagi-lagi alunan lagu Dear Diary terdengar dari ponselku.
Jam sudah menunjukkan pukul 23.30 WIB, lalu kulihat panah bergoyar di layar ponselku. Kulihat satu nama yang paling sering menelponku...BabE

Yah, diantara sekian banyakknya list di phonebook, Nama itulah yang paling sering menelponku, seperti yang terjadi pada malam ini.
Hum, padahal baru dua hari yang lalu ia juga menghubungiku loh.
"Halo!" terdengar suara agak berat yang takkan pernah kulupakan.
"Pie kabare Wiek? Ra ono opo-opo to?" lanjutnya. Yah, sapaan itu pun juga otomatis telah terekam di pikiranku.
Kujawab kabarku baik-baik saja dan nggak ada apa-apa. Kemudian kutanyakan balik keadaan di seberang sana (di tempat si penelpon, tentunya).
Dijawabnya semua baik-baik saja, kecuali Lino.
"Hum...apa yang terjadi?" tanyaku
"Lino nggak mau makan lagi. Dia puasa lagi. Dari tadi pagi dia nggak mau makan," jawab suara di seberang telepon.
Ah, ternyata itu yang membuatnya, lagi-lagi menghubungiku. Hihi...indikator yang aneh (pikirku). Masa sih keadaanku di sini didasarkan pada binatang berbulu yang pernah kupungut dari tangan anak-anak di kampungku dulu. (Eh ngga dink, aku nggak dari kampung kok hihi...)
Dan setiap terjadi sesuatu pada kucing itu, orang tuaku selalu saja menghubungkannya padaku. Mereka beranggapan binatang itu sudah sehati denganku. Jadi kalau ada sesuatu pada Lino dianggapnya ada sesuatu juga yang menimpaku.

Lalu kuceritakan hal itu pada satu orang teman serumahku. Dan ajaibnya, temenku ini malah mendukung anggapan orang tuaku. Aiih...ada-ada saja mereka itu
Tapi apapun anggapan mereka, bagiku tetap saja, aku nggak peduli dengan pendapat itu. Aku tetap yakin kalau Lino nggak bisa jadi indikator keadaanku di sini.

Sedikit flash back ke masa lalu....
Btw on the way busway,meski nggak mau mengakuinya, aku harus jujur mengatakan bahwa Lino memang sering puasa ketika aku sedang dalam situasi yang berat. Fiuh...ngangkat kantong beras kaleee...
Puasa??? Aneh ya?!
Aku dulunya juga merasa aneh. Moso sih kucing puasa?!
Puasa pada kucing.
Istilah itu kudapatkan dari mbah yang tinggal di dekat rumah (Jogja). Dia ini penggemar berat binatang kucing. Jadi bisa dikatakan ia ini hafal dengan tabiat binatang manja itu.
Nah, pas Lino tidak mau makan selama beberapa hari dan cuma duduk di depan pintu rumah, Mbah Hadi itu bilang kalau kucing itu sedang puasa. Tunggu aja, kalau puasanya dah selesai, Lino bakal makan seperti biasa lagi, itu penjelasannya.
Dari pendapat nenek itulah, setiap Lino nggak mau makan, kami menyebutnya sedang puasa.
Dan "kebetulan" waktu Lino puasa tuh, barengan dengan suasana hatiku yang lagi suram..woloh... kayak di gua ajah.

Lalu...hum...gimana dengan sekarang??!!
Suasana hatiku memang sedang gundah-gulana Dan...lagi-lagi "kebetulan" bersamaan dengan Lino yang lagi puasa.
Ah...jangan ikutan mikir yang enggak-enggk lah
Lupakanlah!!! Lino bukan indikator keadaanku di sini kok.

Saat di penghujung percakapan kami, aku pun hanya bisa menjawab lirih pada ibuku, "Nggak ada apa-apa kok. Semua baik-baik saja."

No comments: