Friday, March 16, 2007

Catatan Hari Jumat

Anastasia
1603CHAR.AST


Jadwal hari ini adalah mencari berita lagi. Tapi bidangku tidak melakukan koordinasi. Ketua bidang sedang kesripahan (bahasa Indonesia-nya apa ya?). Intinya sedang berduka karena ayahnya meninggal, jadi beberapa hari ini dia tidak masuk.
Tapi sebenarnya fungsi ketua bidang sudah luntur. Kami selama ini hanya saling bertanya dan memberi tahu kalau ingin meliput, supaya tidak tabrakan di satu lokasi saja. Jadi, ada tidaknya sang ketua, Faisal tidak terlalu berpengaruh dalam pencarian liputan. Tapi pengaruhnya sangat terasa di deretan tempat duduk saya, semakin berkurang suara penyanyi Mars Wartawan Tribun.

Kembali lagi tentang liputan, pagi tadi Jun datang ke kontrakan. Maksudnya baik, memberi ide untuk liputan. Sarannya adalah meliput ke daerah kampus, UIR. Setelah Jun pulang, saya sampaikan ide ke Adi. Eh ternyata ia sedang tidak minat ke kampus. Saya juga sih hehehe…
Setelah diskusi, kami sepakat mencari berita di jalan. Wooh, jadi orang jalanan lagi deh. Habisnya, saya sudah beberapa kali liput tentang mahasiswa. Pengen ganti lah.

Ada beberapa ide di kepala, termasuk tentang CD program edu-games. Saya pernah melihat dan ngobrol sama SPG di Gramedia. Sepertinya menarik karena program yang bagus itu, baru dimanfaatkan oleh kalangan terbatas, menengah ke atas dan sekolah-sekolah. Lalu saya mencoba ke Mal SKA, kali aja di sana ada. Kebetulan Adi dan Indra juga mau ke sana, jadi kami berangkat bareng-bareng.

Tapi setelah muter-muter SKA, cuma dapat coklat dan snack di Hypermart (beli booo…). Gerai CD edu-games nggak ada di sana. Lalu saya berpisah dengan teman-teman karena mereka mau jumatan. Lagi-lagi saya muter SKA untuk memastikan ketidakberadaan gerai itu. Dan ternyata memanglaaaah… tetap nggak ada.

Langsung terpikir Citra Plaza. Saya SMS Ema yang katanya mau meliput di sana. Ternyata Ema ada di Gramedia, dia sudah selesai meliput di Citra. Saya nanya apa di situ ada edu-games? Kata Ema, mungkin ada. Tanpa berpikir panjang, saya pindah haluan ke Gramedia (kebiasaan lagi deh, pindah-pindah haluan).
Benar juga, yang saya cari ada di situ. Saya langsung menuju ke gerai tersebut. Lalu melihat-lihat dan ngobrol dengan SPG serta beberapa orang yang berkerumun di situ. Penjelasannya tidak jauh berbeda dengan informasi yang sudah saya peroleh. Tapi lumayan lah, ada penegasan (hehehe…pinjam istilah dari bang Alf ne..).

Setelah itu saya mencari Ema, ngobrol-ngobrol sebentar, baca-baca kemudian pulang kembali ke kantor. Sampai di kantor, mau ngetik. Tapi ada Mas Charlie dan Mas Tony yang sedang mengurus penandatanganan kontrak kerja beberapa orang. Kursi saya dipakai euy.

Jadi berdiri di belakang, dekat komputer fotografer. Di situ Dody nunjukin foto yang baru saja diambilnya. Foto wanita yang katanya ditemukan setelah 18 hari. Huaaaa, serem gambarnya. Katanya baunya dah busuk. Wah, kuat apa nggak ya, kalau saya yang meliput itu. Tau deh.
Pokoknya saya cuma pengen kembali ke kursi dan mengetik berita hari ini. Masalah itu biar jadi masalah besok hehehe… Lalu saya ngetik sampai jam setengah lima. Tapi sepertinya semua orang sedang sibuk, mereka tidak terlalu memperhatikan jam tuh. Persiapan untuk kantor baru kaliii…

Thursday, March 08, 2007

Catatan Harian - Rabu

Anastasia
0703CHAR.AST
Catatan Harian - Rabu

Hari ini Pak Ronald pergi meninggalkan kami. Jadi mulai hari ini tidak diajar lagi oleh beliau. Pagi ini pun saya ingat kalau guru yang baik akan kembali ke Makasar. Saya bangun dan segera mandi. Tidak mau telat ikut acara perpisahan dengan pak Ronald, meskipun sebenanrnya semalam sudah bikin acara perpisahan sendiri.
Pagi ini ke kantor dulu. Jadi saya dan teman-teman pergi ke kantor dengan opelet jemputan. Adam dan Indra nggak ikut, mereka dapat warisan sepeda motornya Zam (tapi ongkos opelet tetep bayar hehehe… dah perjanjian kan).
Di kantor, kami mengadakan perpisahan sederhana dnegan Pak Ronald. Isinya saling memberi kesan dan pesan. Eh, sebenarnya kesan dan pesannya lebih banyak dari Pak Ronald sih. Plus dari Bang Alfian.
Setelah acara itu, rencananya pengen ke terminal bayangan Tabekgadang. Pengen cari berita seputar kepulangan orang-orang ke Sumbar setelah gempa Selasa. Tapi sebelum berangkat, Pak Samsul minta kami liputan demo ke kantor gubernur.
Kami semua bergegas pergi ke kantor gubernur. Saya berangkatnya bonceng Iqbal. Di sana kami bertemu dengan teman-teman yang lain lalu menyebar. Kami mencari data sendiri-sendiri. Saya menuju ke belakang tenda di samping truk orator. Di situ ngobrol sama ibu-ibu yang lagi makan mie ayam. Namanya Ibu Sumiati. Sosok ibu ini yang ingin saya angkat untuk lead.
Setelah selesai pengamatan dan liputan di kantor gubernur, kami berkumpul untuk pulang bersama-sama. Tapi ada yang punya ide untuk makan di bakwan sumatera. Dan… meluncurlah kami ke sana.
Sampai di sana, Ses sudah memesan satu porsi. Ada dua bakwan, lalu kami bagi berdua. Ternyata teman-teman tuh cuma ingin ngenalin bakwan ke saya dan Ses. Deeuuh, baik banget deh mereka. Lebih dari sepuluh orang berkumpul di warung, tapi cuma kami berdua yang makan bakwan. Pokoknya terima kasih semua.Setelah selesai di warung bakwan, kami kembali ke kantor. Kami harus ngetik berita hasil liputan tadi. Seperti biasa, dead line jam empat sore. Saya kumpulkan hasil tulisan tepat waktu. Kelas akan kembali dilakukan dengan pembahasan tulisan oleh Pak Samsul. Tapi ada hambatan teknis, listrik tiba-tiba saja mati. Kelas ditunda sampai jam setengah sembilan. Tapi semua berjalan dengan lancar. (ast)